Pemikiran Ekonomi Adam Smith
Adam Smith lahir pada tahum 1723, dia adalah putra seorang hakim pengacara Scotlandia dan juga seorang pengawas keuangan adat. Dia memperoleh pendidikan di Universities of Glasgow dan Universities of Oxford dan menjadi profesor petama di bidang logic philosophy dan kemudian di bidang moral philosophy di Glasgow.
Setelah tiiga belas tahun mengajar di
bidang akademmik, dia melakukan perjalanan selama dua tahun di Perancis
sebagai guru untuk Duke of Buccleuch, yang darinya Smith memperoleh
pensiun yang membuatnya bisa menghabiskan waktu untuk menulis.
Pada tahun 1778, Smith menerima sebuah appointment sebagai Commissioner of Custom,
dimana pada tahun tersebut merupakan tahun peringatan serta tahun yang
bermakna baginya dalam seumur hidupnya. Smith meninggal pada tahun 1790.
Adam Smith adalah akademisi pertama yang
menjadi seorang ahli ekonomi, karirnya tidak jauh berbeda denan
ahli-ahli ekonomi lainnya yang hidup pada masa 150 tahun terakhir. Pada
zamannya, banyak ajran-ajaran ekonomi yang melewati batas dengan
pekerjaan sebagai guru di bidang akadenik,termasuk juga Smith, sehingga
Smith dan ahli ekonomi lainnya disebut sebagai seorang filsuf.
Adam Smith, sebagai seorang pemikir memiliki kerangka berpikir yang sistematis dan tertarik pada perilaku manusia (human conduct).
Sebagai seorang filsuf moral Smith tertarik pada masalah-masalah
ekonomi, terbukti pada catatan perkuliahannya antara tahun 1760-1764
tentang filsuf moral terdapat beberapa poin yang menyinggung masalah
ekonomi. Dalam pemikirannya Adam Smith banyak dipengaruhi oleh beberapa
pemikir-pemikir besar sebelumnya.
Seperti Francis Hutcheson, melandasi dasar kecintaan Smith pada natural order.
Beberapa paham naturalist yang turut mengilhaminya antara lain,
Stoicsisme Yunani, Epicureans, Stoicisme Romawi (antara lain Cicero,
Seneca, Epictetus), Hobbes, Bacon dan Locke.
Paham naturalist yang terdiri dari
beberapa kelompok ini memiliki kecenderungan pola pikir yaitu keyakinan
atau kepercayaan terhadap natural order yang melekat pada tiap diri manusia. Semua itu membuat tiap-tiap organisasi social bertindak untuk menyelaraskan dengan natural order.
Quesnay dan Mercier de la Riviere (penulis fisiokrat) memberi Smith
pandangan tentang pola pikir kaum fisiokrat dan minat serta ketertarikan
pada naturalism dan masalah surplus.
Teori uang Smith disusun berdasar
referensi dari Hume, Locke dan Steuarts. Dari Petty dan Steuarts, Smith
belajar tentang public finance. Pemikiran Smith memberi kejelasan pada
pemikiran-pemikiran sebelumnya. Theory of Moral Sentiments (1759) dan An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776) merupakan hasil pemikirannya.
- Individualisme dan Kebebasan
Adam Smith pertama kali menulis buku yang berjudul The Theory of Moral Sentiments
pada tahun 1759. dalam bukunya ini Smith meyakinkan pembacanya bahwa
setiap manusia sangat menyukai hidup sebagai warga masarakat, dan tidak
menyukai hidup ang individualistik dan mementingkan diri sendiri.
Adam Smith memiliki pemikiran bahwa
setiap orang secara natural akan saling menghargai (rasional) sehingga
dia menganggap manusia adalah makhluk bebas yang dengan sendirinya tahu
nilai-nilai kemasyarakatan. Pemikiran semacam ini sangat berbahaya
karena pada kenyataannya manusia tidak seperti anggapan Adam Smith
(rasional, ada beberapa manusia yang irasional).
Tanpa adanya peraturan manusia akan
saling makan dan menindas yang berlaku adalah hukum rimba. Smith yang
menghargai sifat natural manusia dan kecewa pada dampak merkantilisme
membenci campur tangan pemerintah tetapi tanpa ada campur tangan
pemerintah, kehidupan dalam bernegara tidak akan dapat berjalan dengan
sendirinya.
- Laissez-faire Principles
Di dalam bukunya Smith yang berjudul Wealth of Nations, prinsip Laissez faire menjadi
dasar dari sistem ajaran dan menjadi pelabuhan bagi filsuf-filsuf luar
negeri yang membentuk suatu bagian esensial. Prinsip Laissez faire,
persaingan, dan teori nilai pekerja adalah fitur berharga yang
diajarkan dari sekolah ekonomi beraliran klasik, yang secara esensial
dibangun oleh Smith serta Malthus, Ricardo, dan Mill. Prinsip Laissez faire merupakan pondasi bagi sistem ekonomi klasik.
Ketika Smith membuat pembelaannya untuk natural liberty atau lissez faire,
dia telah ketinggalan tradisi filosifi politik Locke. Pemikiran besar
bahwa ada pembatasan untuk legitimasi fungsi pemerintah dia dapat
menemukn pada Locke.
Prinsip pembatasan Locke akan membatasi legislasi untuk yang dibuat untuk barang public. Bagi Smith, barang public membutuhkan laissez faire karena pencarian self-interest, dipandu oleh invisible hand
dari persaingan, yang menghasilkannya, sedangkan intervensi pemerintah
dalam lingkungan perekonomian akan lebih sering mengganggu daripada
menolong
- Labor Theory of Value
Kemajuan besar ajaran ekonomi adalah saat
Smith melakukan emansipasi terhadap kedua belenggu kaum merkantilis dan
physiokrat. Labih dari duaratus tahun para ahli ekonomi mencari sumber
kemakmuran. Kaum merkantilis menemukan sumber kemakmuran pada
perdagangan internasional, sedangkan kaum physiokrat menemukannya pada
lebih jauh lagi dan beranggapan bahwa kemakmuran yang asli didapat dari
pengaruh perdagangan terhadap produksi, pada saat itu hanya ada satu
macam produks yaitu pertanian.
Smith membangun pondasi Petty dan Cantillon yaitu pengaruh final revolution.
Dengan pekerjanya menjadi sumber dana yang secara orisinil menyetor
tiap-tiap negara ‘dengan semua keperluan dan kebutuhan hidup yang
dikonsumsi setiap tahunnya.
Smith tetap berbicara mengenai kemakmuran
dalam pengertian kegunaan objek material, seperti apa yang telah
dilakukan oleh pendahulu-pendahulu Inggris-nya, tetapi dengan membuat
hasil dari pekerja secara umum, dia menunjuk untuk mengadakan
penyelidikan kemakmuran sosial daripada secara tekhnik.
Kata Smith, kemakmuran sebuah negara akan
bergantung pada dua kondisi, pertama, tingkat produktivitas pekerja dan
yang kedua adalah jumlah kegunaan pekerja, dengan kata lain
produktivitas pekerja terhadap kemakmuran, dimana pekerja dipekerjakan.
Faktor pertama mendorong Smith untuk berdiskusi tentang division of labor, perdagangan, uang dan distribusi. Faktor kedua meliputi analisis modal.
Nilai perdagangan barang ditentukan oleh
jumlah pekerja yang menjalankan barang di pasar. Tahap demi tahap dalam
teori nilai pekerja ini memunculkan adanya ‘real cost’ teori nilai, teori nilai ini mengandung pengertian penderitaan pekerja.
‘Real value’ atau ‘natural value’ dari komoditi yang dipertukarkan diukur dalam kandungan apa yang diperintahkan kepada pekerja.
Pekerja bukan suatu jumlah homogenitas, sjak pembedaan tipe pekerja berdasar tingkat hardship an ingenuity. Value menurut Smith dapat dibagi dua yaitu value in use dan value in exchange. Value in use adalah nilai kegunaan barang tersebut sedangkan value in exchange adalah nilai tukar dari barang itu.
Pekerja menurut Smith adalah sumber dari value seluruh komoditi pernyataan ini merupakan kutipan dari salah satu poin pemikiran Ibnu Khaldun tentang pekerja. Teori tentang pekerja Smith merupakan penambahan teori Petty dan Cantillon dengan supply dan demand versi John Locke.
Campur tangan uang mengubah
perkiraan nilai barang tetap jauh dari basis pekerja. Teori nilai
pekerja-nya Smith berubah menjadi teori biaya produksi. Tanah dan modal
muncul menjadi faktor produksi yang dikelola pekerja di satu waktu, di
waktu yang lain pengembalian tanah dan modal digambarkan sebagai deduksi
dari produk pekerja.
- Division of Labor
Smith memulai analisisnya dengan division of labor
karena dia berharap menemukan dasar transformasi yang tepat dari bentuk
konkret pekerja, yang memproduksi barang yang tepat (berguna), kepada
pekerja sebagai elemen sosial, yang menjadi sumber kemakmuran dalam
bentuk abstrak (nilai pertukaran).
Divisions of labor dijadikan
dasar oleh Smith karena meningkatkan produktivitas pekerja. Setelah
memberikan pengetahuannya mengenai perhitungan qualitas dan konsekuensi,
Smith memproses penyelidikan terhadap penyebabnya.
Karena division of labor bergantung pada propensity to exchange, yang Smith hormati sebagai salah satu motiv dasar dari human conduct. Ada sesuatu kebingungan dalam satu point Smith mengenai hal ini yaitu tentang sebab dan akibat. Mungkin suatu yang benar jika perdagangan tidak dapat exist tanpa divisions of labor, ini tidak benar, paling tidak dalam teori, divisions of labor memerlukan existensi dari private exchange.
Secara logis didemonstrasikan ketika pada
suatu organisasi sosial tertentu yang menerapkan divisions of labor
tanpa perdagangan. Dalam komunitas ini dapat ditunjukkan keberadaannya.
Smith bersalah karena membuat karakteristik masyarakat pada zamannya
untuk segala zaaman, dia dihormati sebagai manusia biasa dan dibuat
kedalam penjelasan dasar yang universal, fitur dari sosial kontemporer
yang dikondisikan scara historis.
Tapi tujuan Smith menjadi propaganda. Dia
menekankan pengaruh dasar pada [roduktivitas untuk mendemonstrasikan
bahwa perdagangan dibebaskan sebagai prasyarat pengembangan kekuatan
produktif dan tidak hanya berguna penuh untuk mengadakan kekuatan
produksi.
Smith memproses untuk menanalisis bagaimana tingkat divisions of labor ditentukan dan disimpulkan bahwa divisions of labor dibatasi dengan extent pasar.
Smith menjelaskan bahwa dengan divisions of labor
kuantitas dan kualitas produksi dapat dicapai dengan lebih baik.
Peningkatan kantitas dan kualitas produksi dapat dihasilkan karena tiga
alasan, yaitu :
- Physiokrat mengenai peningkatan kepuasan, sedang Smith lebih condong pada tingkat persaingan dan natural liberty dalam pencapaian kepuasan.
- Smith juga memperkenalkan Theor of Value yang berisi tentang nilai yang digunakan dalam pertukaran. Permasalahan yang timbul dari nilai tukar barang adalah adalah value of use, value of exchange, measure of value.
- Smith juga menjelaskan mengenai bimetal coin sebagai alat pertukaran, dan juga ada nominal price dan real price dengan prnsip pekerja berkaitan dengan harga riil komoditas dan uang sebagai harga nominal komoditas.
Divisions of labor yang
dikemukakan oleh Smith memunculkan sifat individualisme dan menjadikan
manusia seolah-olah menjadi mesin yang terprogram terlepas dari adanya
efisiensi waktu yang ditimbulkan.
- Teori Upah
Bahwa harga natural
dihubungkan pada level output merupakan suatu pemikiran yang tidak
dipertimbangkan oleh smith. Asumsi implicit bahwa yang mendasari
pendapatnya adalah semua koefisien biaya konstan dan tetap dari
produksi.
Dalam teorinya tidak ada
tempat untuk diminishing returns atau factor substitution. Sesungguhnya
harga natural secara fungsional dihubungkan hanya untuk factor
pengembalian seperti yang ditunjukkan oleh Smith, natural price mengubah
dengan tingkat natural dari setiap komponennya yaitu upah, profit, dan
sewa.
Upah natural dari labor
menurut smith terdiri dari produk labor yang sebelum pemberian tanah dan
akumulasi capital semestinya dalam keseluruhan pekerjaannya. Dengan
kenaikkan kelas tuan tanah dan kapitalis pekerja dia harus membagi
produknya dengan tuan tanah dan majikan. Buruh dan majikan adalah bentuk
kombinasi kenaikkan atau penurunan upah.
Majikan biasanya lebih
berhasil dalam usahanya daripada buruh tapi kebutuhan buruh dan
keluarganya untuk bentuk penghidupan dasar di bawah upah tidak dapat
jatuh untuk waktu yang sangat panjang. Peningkatan demand untuk labor
mungkin meningkatkan upah serta substansi diatas tingkat penghidupan
dipandang oleh smith sebagai “yang paling rendah yang konsisten dengan
kemanusiaan umumnya.” Kemudian, demand untuk labor dapat meningkat hanya
dalam proporsi peningkatan dari “ dana yang ditunjukkan untuk membayar
upah.”
Jadi, munculnya dana upah
disusun dari surplus pendapatan dan surplus capital pada kelebihan dari
personal pemilik dan kebutuhan bisnis. Peningkatan pendapatan dan
peningkatan capital merupakan prasyarat dari peningkatan upah.
Suatu kemajuan dalam posisi
ekonomi dari hak pekerja untuk upah yang labih tinggi, Smith
mempertimbangkan suatu keuntungan bersih untuk masyarakat: “pelayan,
buruh, dan pekerja menciptakan berbagai jenis bagian yang besar dari
setiap masyarakat politik yang besar. Tetapi, kemajuan keadaan bagian
terbesar apa yang tidak pernah dianggap sebagai suatu gangguan untuk
semuanya.
Tidak ada masyarakat yang
dapat dengan pasti maju dan bahagia yang bagian terbesar dari anggota
adalah orang miskin dan menyedihkan. Tetapi ini keadilan disamping harus
membagi produk labor milik mereka sebagai dirinya lumayan dimakan,
dipakai, dan ditempati dengan baik”
Upah yang rendah merupakan
suatu kondisi simpton yang tidak berubah di bawah wages-fund, luas
seperti itu mungkin, gagal untuk meningkatkan dan dengan demikian gagal
untuk mentimulasi suatu kenaikan demand untuk labor.
Tentang hubungan antara upah
dan pertumbuhan populasi, smith mengatakan bahwa kemiskinan tidak akan
menurunkan pernikahan dan tingkat kelahiran bahkan stimulasi
selanjutnya, tapi itu akan berakibat tidak menyenangkan pada tingkat
kelahiran bayi dan anak.
Suatu upah tinggi merupakan
efek peningkatan kesejahteraan dan menyebabkan peningkatan populasi
:”untuk mengkomplain hal ini, keluhan yang berlebihan pada kebutuhan
efek dan penyebab kesejahteraan public yang terbesar.”
Dalam ajaran smith upah
tinggi dihubungkan pada peningkatan/kemajuan produktifitas labor.
Pemikiran kurva penawaran backward sloping dari labor adalah tidak
secara mutlak ditolak tapi dipertimbangkan dapat diterapkan hanya pada
orang minoritas.
Walaupun Smith mengesahkan
upah tinggi dia tidak senang harga tinggi tidak seperti Physiocras, dia
menghubungkan harga rendah dari ketentuan dengan kelebihan dan
kemakmuran, harga tinggi dengan kelangkaan dan kesusahan.
Jika ketentuan adalah murah
dan banyak pekerja mungkin ingin memulai bisnis milik mereka dan pekerja
ingin menyewa lebih banyak labor dengan demand labor meningkat dan
suplay turun, harga labor mungkin naik. Ketika ketentuan adalah mahal
dan langka, peristiwa-peristiwa mungkin terjadi bagian lawan.
Variasi harga labor mungkin
akan menutup variasi ketentuan harga. Kemudian sejak upah uang
ditetapkan keduanya oleh permintaan labor dan harga wage-goods,
fluktuasi harga wage-goods tidak akan gagal untuk mendesak akibat pada
upah uang. Ini akan mempunyai efek mengurangi fluktuasi upah uang yang
lebih kaku daripada harga ketentuan.
Seperti yang telah dicatat
ketika harga ketentuan tinggi permintaan labor cenderung turun
sebagaimana upah jika tendensi upah ini tidak ditandai oleh harga tinggi
dari wage-goods. Dan ketika harga makanan rendah efek peningkatan
demand untuk labor pada upah ditandai lagi oleh harga rendah wage-goods
yang berlaku.
Fluktuasi harga ketentuan
kemudian mempunyai dua efek pada upah yang satu menandai yang lain.
Mereka mempengaruhi demand labor dan kemudian upah pada satu arah, tapi
efek pada upah menurunkan kerugian, seluruh atau dalam bagian oleh efek
countervailing dari fluktuasi yang sama yaitu dari harga wage-goods
menarik upah pada arah yang berlawanan.
- Teori Sewa
Dalam teori sewanya, Smith
bimbang antara jumlah prinsip eksplanatori pada yang di bawah pembayaran
sewa. Ini baginya, “secara alami suatu harga monopoli,” suatu
penunjukkan yang dijelaskan oleh observasi bahwa “ini tidak semua
proporsion pada apa yang tuan tanah mungkin meletakkan dalam peningkatan
tanah atau apa yang dapay dia hasilkan, tapi apa yang dapat petani
hasilkan untuk diberikan.”
Ketika smith membicarakan
harga komoditas dia memasukan sewa tanah sebagai elemen biaya dan
kemudian sebagai determinan harga produk, tapi dalam chapter secara
khusus disediakan untuk sewa dia mempertimbangkan suatu sewa tinggi atau
rendah efek dari harga produk yang tinggi atau rendah.
Smith tidak mengubah bagian
ini dalam kritik Hume, dia tidak menemukan ketidakkonsistenannya. Ini
mungkin bahwa dalam teori harga microekonominya dia mempertimbangkan
kegunaan khusus dari bidang tanah sebagai biaya pengadaan dalam istilah
oportunitas alternative, sedangkan dalam teori makroekonomi dari
disribusi tanah sebagai suatu keseluruhan yang dipandang sebagai
perolehan bukan kegunaan alternative.
Sewa, lebih lanjutnya
diinterpretasikan sebagai suatu perbedaan yang bermacam-macam dengan
kedua fertilitas dan lokasi. Untuk lokasi kemajuan tranportasi akan
cenderung menyamakan perbedaan lokasi sebaik sewa. Dalam teori
perkembangan ekonomi smith, peningkatan pendapat nasional dengn
peningktan pemerataan pendapatan penyewaan kelas tuan tanah.
Peningkatan pendapatan
nasional akan diingat, diprediksi oleh smith dalam dividion of labor
dimana manufaktur lebih rentan daripada agrikultur. Peningkatan
spesialisasi dan produktivitas dalam sector manufaktur ekonomi akan
lebih rendah harga manufaktur dan peningkatan nilai riil dari sewa.
Peningkatan pemerataan kelas
tuan tanah dalam pendapatan nasional kemudian mencerminkan kemajuan
perdagangan dari sector agrikultur. Dalam teori Ricardian, factor
strategic yang menghasilan suatu hasil yang dihasilkan tidak banyak
meningkatkn produktivitas dalam manufaktur sebagai diminishing return
untuk tanah yang meningkatkan harga agrikultur dan dengan demikian
memajukan perdagangan sector agrikultur dari perekonomian dan
peningkatan pemerataan ini dari peningkatan nasional.
untuk lebih jelas mengennai pemikiran silakan download link di bawah ini
Semoga bermanfaat!
0 komentar:
Post a Comment