Ekonomi Politik Pembangunan Materi 5 (Perspektif klasik - Ekonomi politik international)

Perspektif klasik
Ekonomi politik international

1.        Sesugguhnya merupakan hubungan antara politik dan ekonomi Negara dan pasar dalam konteks hubungan antar Negara
2.       Ilmu ekonomi politik international . ilmu yang mempelajari ketidak adilan asimetris antara Negara, ketidak adilan antara masyarakat suatu Negara dengan masyarakat Negara lain.
4 perspekif :
1.       Merkantilisme
2.       Liberal
3.       Radikal atau marxisme
4.       Reformis global

1.       Merkantilisme
-          Berpandangan bahwa Negara-negara yang baru merdeka, seluruh aspek kehidupan (politik, ekonomi, budaya, social). Di integrasikan dibawah kendali Negara artinya Negara memiliki peran besar
-          Negara didalam pengendalian aspek memerlukan akumulasi capital -> menumpuk kekayaan. Caranya adalah dengan cara nasionalisme ekonomi, kebijakan-kebijakan Negara yang dibuat demi kepentingan nasional, dengan atau tanpa kepentingan nasional
Bentuk nasionalisme ekonomi, mengupayakan segala cara agar dapat melakukan ekspor sebanyak-banyaknya dan sedikit impor. Hubungan antara Negara itu bersifat konseptual.
-          Untuk menunjang tersebut diperlukan kekuatan Negara ( dalam hal ini ABRI/Militer), namun jika tidak sanggup keluar dari perdagangan interntional, dengan cara melakukan proteksi terhadap barang dalam negeri.
2.       Liberal
Hubungan antar Negara itu bersifat harmonis, saling membutuhkan, saling melengkapi, dan saling ketergantungan
Dalam perspektif ini perdagangan adalah mesin pertumbuhan
Win ----- win
3.       Radikal atau marxisme
-          Bahwa hubugngan antar Negara itu sebenrnya hubungan konfliktual karena  ternyata perdagangan sebenarnya akan berhadap-hadapan dengan hubungan ketidak seimbangan
Win  ----- lose
-          Sebab akan ada dominasi antara Negara maju dengan Negara  berkembang yang menyebabkan ketidak adilan
-          Apabila Negara terjadi ketidak seimbangan akan ada penurunan nilai tukar
-          Teori –teori yang muncul adalah
·         Teori keterbelakangan
·         Teori ketergantungan
·         Teori dispendensi

Kordosos teori
Cara membangun dan berkembangnya Negara maju:
1.       Ciuman : melalui iming-iming teknologi dan modal
Namun Negara berkembang dengan cara itu akan mengakibatkan syndrome critisme
2.       Pedang :  melalui cara perang dan agresi
Solusinya adalah putus dengan Negara maju
Samuel Popkins teori
Kalau suatu Negara begitu berhubungan dengan Negara maju, maka kita akan terjebak dalam system kapitalisme
4.       Perspektif Reformasi global
Perspektif refrromasi global merupakan perspektif jalan tengah, dalam perspektif ini memang menunjukkan keuntungan bagi Negara maju, namun tidak setuju dengan putus hubungan namun, melakukan reformasi tata ekonomi international baru. Cara mendisain reformasi tersebut adalah Negara berkembang melakukan dialog yang bersifat kolektif dengan Negara maju
Maksudnya kalau mau berdagang dengan diskusi secara kolektif agar posisi tawar jauh lebih besar

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ekonomi Politik Pembangunan materi 4 (G. odonner - modernization and beaurecrazy authorizem)

G. odonner dalam bukunya modernization and beaurecrazy authorizem
Menyimpulkan bahwa
Proses modernisasi ditandai dengan perubahan kebijakan ekonomi dari sub-impor menjadi ekspor ( industry orientasi kepada ekspor)
Konsekuensinya
1.       Memerlukan sumber daya manusia
2.       Teknologi
3.       Butuh modal
4.       Capitalis -> investor asing ->
Untuk menghadirkan investor asing maka pemerintah harus mempunyai syarat menjaga ke stabilan ekonomi, salah satu caranya adalah dengan cara “Negara harus bersikap represif” dengan adanya Negara yang bersikap represif maka munculnya rezim beaurecracy authorizem
Ciri Negara beaurecracy authorizem adalah
1.       Pemerintah atau Negara dikuasai oleh militer yang bekerja sama dengan teknokrat sipil (seorang ahli)
2.       Negara berkolaborasi dengan entrepreneur oligopolitik diawal dengan kapitalisme international dan pemilik modal international diwujudkan dengan perusahaan
Penguasa Negara (menurut OBI)
-          Negara                                 : militer
-          Kolongmerat                      : kapitalisme domestic
-          MNC                                      : pemilik modal asing
3.       Kebijakan nasional dibuat dengan cara atau metode teknokrasi demokrasi, bukan dengan politik
Cirinya adalah:
1.       Kebijakan yang dibuat oleh sedikit orang
2.       Mengunakan orang-orang ahli
3.       Dengan pertimbangan nasional
4.       Dilakukan dengan singkat dan cepat
Dengan menggunakan metode politik, melibatkan banyak pihak -> multi stakeholder, sehingga terlalu lama dan ruwet.

4.       Massa di De-mobilisasi (dibatasi mobilisasinya, dikekang mobilisasinya)
5.       Untuk melawan oposisi, maka dilakukan tindakan represif

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ekonomi Politik Pembangunan Materi 3 (Rent Seeking Economy)

Rent Seeking Economy
Perspektif ----> stand analisis
1.       Manusia makhluk social
2.       Peran Negara dibatasi

Ekonomi berburu Rente
Kalau suatu Negara membuat kebijakan perdagangan dengan membatasi import dari negara lain, dengan melakukan kebijakan kuota
Sementara kebutuhan tersebut sangat tinggi, dampaknya adalah harga barang akan sangat tinggi
Rente : akan mengakibatkan selisih antara harga barang international dengan harga domestic

Yang diuntungkan importer, dalam ekonomi berburu Rente
Dampak
1.       Aktifitas ekonomi tidak berjalan normal
2.       Perusahaan – perusahaan besar berlomba –lomba meningkatkan hasil jumlah produksinya
3.       Untuk mendapatkan kuota besar, biasanya perusahaan melakukan KKN
Dalam pandanga ini kalau Negara ingin ikut campur, maka yang boleh dilaukan adalah dengan menggunakan kebijakan bea masuk

Samuel popkins (1979)---> dalam bukunya yang berjudul Rational Of The Peasant
Sedangkan dari sisi lainnya james scott (1973) dalam bukunya The Moral Economy Of The Peasant
Yang daerah penelitiannya juga sama di indo-cina  mengatakan bahwa
Petani itu ---> petani subsistem -----> petani pas-pasan
Samuel popkins dan james scott mengatakan bahwa peta ni di Indo-cina itu merupaka petani sub-sistem, yaitu petani yang merupakan petani pas-pasan

Hal itu di tandai dengan:
1.       Petani yang tidak ambil resiko ---> karena hal itu mewah
Pendaratan yang datar tidak setuju dengan pajak progresif
2.       Patron client = hubungan yang baik
cirinya adalah jka anak buah tidak kerja , maka majikan akan datang ke rumah untuk memeriksa apa yang terjadi
3.       Masyarakat tentram aman

Kesimpulannya adalah
Masyarakat indocina bukan masyarakat tanpa komplek namun ada perbedaan – perbedaan
Contohnya
1.       Ternyata pada saat riset, produk petani dijual untuk memenuhi daerah sendiri di sekitarnya, namun saat popkins mulai ada ekspansi  hasil pertanian ke luar daerah petani tersebut.
2.       Pernyataan popkins, petani adalah makhluk rasional, petani adalah problem solvses ( memecahkan masalahnya sendiri)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ekonomi Politik Pembangunan Materi 2 (Neo-Clasical - Politic Ekonomi)


Neo-clasic politic ekonomi
Dalam pandangan ini ada dua subyek yang harus diperhatikan
1.       Manusia atau individu adalah manusia yang rasional
2.       campur tangan Negara sedapat mungkin dibatasi,
prinsip-prinsip tersebut disebut the less state the better
1. Moneter
2. Stabilitas politik dan keamanan
3. Menciptakan kepastian hukum, contohnya adalah undang-undang kepailitan
Menganalisis fenomena politik dan metode ekonomi yaitu kebijakan public dan kepemimpinan analisis

Robert Bates
Dalam kajiannya di sub-sahara Afrika mengenai pembangunnan di sektor pertanian, dalam kajian Robert gates berbicara mengenai masalah kenapa produktifitas makin lama makin menurun, sehingga membuat petani gagal panen

Dari masalah tersebut Robert bates menyimpulkan bahwa penyebab dari turunnya sector pertanian oleh Robert Bates adalah

Hal itu akibat Kebijakan Negara yaitu Membuat atau menjaga stabilitas pertanian dalam posisi yang rendah. Yang terjadi adalah jelas yang di untungkan adalah konsumen dan petani menjadi rugi
Teori seperti  ini

Robert bates=> menjelaskan bahwa hal ini adalah bias urban => kebijakan yang di buat merupakan kebijakan yang menguntungkan orang kota
1.       buruh perkotaan
2.       mahasiswa
3.       pegawai negeri
4.       pengusaha
orang-orang tersebut lah yang diuntungkan, yang kesemuanya merupakan orang kota
Robert bates => marketing board, contohnya adalah bulog jika di Indonesia
Petani --> state --> pengusaha
penjelasannya seperti ini, Negara membeli dari petani dengan harga renda, sedangkan menjualnya kembali kepada pengusaha dengan harga yang tinggi, hal ini dilakukan agar Negara untung dan menjaga kestabilan, sebab Negara yang menentukan harga
De Economy Policy -----> untung rugi

Pengamatan Robert bates
Jika dilihat dari aspeek politik
Selama beberapa periode, Negara dengan kebijakan politik seperti itu dapat menguntungkan beberapa orang di pemerintahan sehingga dapat mempertahankan jabatannya (aspek politik)
Jika dilihat dari aspek ekonomi

Sedangkan jika dilihat dari aspek ekonomi, segelintir orang dapat upeti dari pengusaha
Alasan petani tidak melakukan demonstrasi akibat kesewenang-wenangan pemerintah terhadap harga pertanian adalah, sebab petani berpikir secara rasional, petani bepikir secara rasional adalah petani berpikir jika petani demostrasi maka dia tidak bercocok tanam, jika petani tidak bercocok tanam maka petani tidak bisa menjual hasil bertani, dan jika petani tidak menjual hasil pertanian, maka petani akan merugi sebab tidak mendapatkan penghasilan, itu merupakan alasan rasional petani

Sedangkan Yang dikemukakan Mancur Olson
Dalam Negara demokrasi, Negara dan masyarakat dengan kelompok besar ( mayoritas) tidak punya akses politik lebih besar dari pada kelompok minoritas
Menurut olson
Karena didalam kelompok mayoritas ada gejala free rider effect (penumpang gelap) dan keuntungan yang menyebar

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS