Plato (427-347 B.C.) adalah salah satu filsuf terkemuka dari
zaman yunani kuno. Plato memformulakan filosofinya menjelang semangat
meningkatkan aktifitas intelektual pada zaman yunani kuno. Plato
menjadikan gurunya yaitu Socrates (470?-399 B.C.) sebagai teladannya.
Plato menggunakan Socrates sebagai sifat karakter utama dalam banyak
kerjanya. Dalam The Republic, Plato mengatakan bahwa kiasan
yang sangat berguna dalam menggambarkan kesulitan dan ganjaran dari
kritik-kritik analisis filosofi. Kiasan tersebut adalah kiasan tentang
sebuah gua. Kiasan tentang gua, sebenarnyatidak membicarakan gua secara
keseluruhan tentang gua tersebut, tetapi dengan menggenggam pertanyaan
yang kita butuhkan untuk memahami dalam tujuan mengetahui tentang dunia.
Ini alasan, mengapa kiasan sangat berguna dalam membandingkan
teori-teori politik. Karena teori politik adalah sejarah pencarian dalam
memberi penerangan tentang dunia dalam pertanyaan politik yang bersifat
nomatif. Dalam sebuah kiasan, Socrates berpendapat bahwa kita harus
membayangkan diri kita sendiri hidup di dalam gua bawah tanah. Sebagai
penduduk dalam gua bawah tanah tersebut, kita secara tidak sadar pada
aspek yang paling pokok, yaitu lingkungan yang kita tinggali tersebut.
Sebagai contoh, kita tidak tahu bahwa kita benar-benar berada di dalam
gua, karena kita berasumsi bahwa sekitar kita merupakan seluruh jagat
raya. Kita tidak tahu apapun mengenai level permukaan tanah diatas kita,
langit, matahari, karena kita secara otomatis percaya bahwa semua hal
yang kita lihat adalah nyata. Pada pandangan kita didalam gua tersebut,
Socrates menjelaskan, sangatlah terbatas. Gua tersebut sangat suram
sekali dan dalam memahami suatu gambar dan suatu bentuk sangatlah sulit.
Bagaimanapun juga kita tinggal didalam gua tersebut, kita tidak merasa
bahwa didalam gua tersebut gelap dan pandangan kita kabur. Bagi kita
yang tinggal di gua tersebut hal itu normal.
TEORI SEBUAH GUA DARI PLATO
Diposkan oleh
medusyam
|
Label:
Filsafat Administrasi
Segala
sesuatu yang terjadi di dalam gua tersebut kita tidak tahu-menahu. Kita
terbelenggu sehingga kita hanya dapat melihat lurus kedepan saja.
Hampir tidak pernah melihat kebelakang, kita tidak pernah tahu walaupun
itu mungkin, dan kita tidak menyadari bahwa kita terbelenggu. Dibelakang
kita ada tiga benda penting, yaitu: tuangan nyala api pada dinding gua,
jalan setapak yang menuntun kita keluar dari gua tesebut, dan
sekelompok orang bergerak yaitu bayangan pada dinding gua. Kita hanya
melihat bayangan di depan kita dan tidak mendapat petunjuk secara pasti
bahwa bayangan tersebut tercipta dari benda-benda yang bergerak. Dan
apabila seorang individu keluar dari gua yang gelap ke daratan dia akan
merasa ketakutan karena adanya cahaya dari sinar matahari yang sangat
besar sekali bagi individu yang tinggal di dalam gua tersebut. Lalu
kemudian secara berangsur segala sesuatu mulai berubah.matanya
menyesuaikan, tidak hanya matahari yang dilihatnya tetapi juga daratan,
langit dan dunia. Individu tersebut mulai sadar bahwa ada seluruh jagat
raya diluar gua yang ia tinggali tersebut. Gua bukanlah dunia, hidup
didalam kebelengguan sangatlah tidak bebas, hanya melihat bayangan yang
bergerak sepanjang jalan di gua, bukanlah pengetahuan yang sebenarnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 komentar:
Ingin Cari Kaos Dakwah Terbaik, Disini tempatnya:
Kaos Dakwah Terbaru
Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
Mungkin Kau Sering Lupa Kebaikan Istrimu
Post a Comment