Strategi


Istilah strategi berasal dari konteks militer: kata strategos dari bahasa Yunani yang berarti jenderal. Jenderal yang baik memulai dengan menyusun strategi bukan rencana operasional, tapi pendekatan dasar yang mampu mengubah keseimbangan kekuatan di lapangan (Osborn dan Plastrik, 2000:31).
Rangkuti (2003:3-4) menyebutkan bahwa strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep strategi selama 30 tahun terakhir, yaitu :
1.  Chandler (1962)
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya.
2.  Leared, Christenses, Andrews, dan Guth (1965)
Strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut hams ada atau tidak ada.
3.  Argyris (1985), Mintzberg (1979), Steiner dan Miner (1977)
Strategi merupakan respon secara terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi.

4.  Porter (1985)
Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing.
5.  Andrews (1980) dan Chaffe (1985)
Strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholders, seperti stakeholders, debtholders, manajer, karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah, dan sebagainya, yang baik secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh tindakan yang dilakukan oleh perusahaan.
6.  Hamel dan Prahalad (1995)
Strategi merupakan tindakan yang incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari "apa yang dapat terjadi" bukan dimulai dan "apa yang terjadi".Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan pola kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.

Pengertian serupa dikemukakan oleh Hardwick (1966:3) yaitu : "strategy is originaly a term confined to the military frame of reference, it meant, the art of a commander-in-chief : the art of projecting and directing larger military movements and operations of a campaign" (sebuah istilah yang semula terbatas untuk referensi bidang kemiliteran, yang berarti : seni seorang panglima tertinggi, tindakan memimpin dan merancang operasi dan gerakan kemiliteran besar pada sebuah peperangan).
Allison dan Kaye (2005:3) mengemukakan bahwa strategi adalah prioritas atau arah keseluruhan yang luas yang diambil oleh organisasi. Strategi adalah pilihan-pilihan tentang bagaimana cara terbaik untuk mencapai misi organisasi. Bryson (1999:163), mendefinisikan strategi sebagai pola tujuan, kebijakan program keputusan atau alokasi sumber daya dapat menentukan apakah sebuah organisasi itu, apa yang dikerjakannya dan mengapa organisasi melakukan itu, dengan demikian strategi merupakan perpanjangan dari misi untuk membentuk jembatan antara sebuah organisasi dengan lingkungan nya. 
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dijelaskan bahwa strategi adalah sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan tertentu dari suatu organisasi atau lembaga dengan memanfaatkan dan memaksimalkan berbagai sumber daya yang tersedia secara optimal.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Post a Comment