Contoh Kasus Fungsi Administrator

Sekiranya anda adalah calon administrator pemerintahan dan pembangunan suatu daerah, misalnya sebagai kepala daerah di suatu kabupaten yang merupakan daerah pemekaran. Seandainya anda adalah kepala daerahnya, sebagai seorang administrator untuk membangun daerah tersebut apakah yang harus anda lakukan? Lihat dari perspektif fungsi – fungsi administrator!
Dalam hal ini, saya akan mencoba menganalisis pembangunan kabupaten Solok Selatan yang merupakan salah satu daerah pemekaran. Sebelum menganalisis daerah tersebut dengan perspektif fungsi-fungsi administrator, berikut paparan mengenai kabupaten Solok Selatan.
Terbentuk Kabupaten Solok Selatan merupakan buah dari perjuangan panjang yang dimulai sejak 1950-an yang ditandai dengan diadakan Konferensi Timbulun. Pada Konferensi Timbulun saat itu akan dibetuk sebuah kabupaten dengan nama Kab. Sehilir Batang Hari (SBH) yang memasukan wilayah Kecamatan Lembah Gumanti (Alahan Panjang), Pantai Cermin (Surian), Sungai Pagu (Muaro Labuh) dan Kec. Sangir (Lubuk Gadang).
Perjuangan panjang itu, baru tercapai setelah disahkannya Undang-Undang No 38 tahun 2003 dan pada 7 Januari 2004 diresmikan 24 kabupaten baru di Indonesia tiga di antaranya terdapat di Sumbar, yakni, Kabupaten Solok Selatan, Dharmasraya dan Pasaman Barat.
Kabupaten Solok Selatan merupakan salah satu daerah tingkat II di Sumatera Barat, yang terletak pada 041” Lintang Selatan, 101“Bujur Timur dengan luas wilayah 3.346,20 km, terletak di bagian Selatan Propinsi Sumatera Barat. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Solok di sebelah utara, Kabupaten Bungo & Kabupaten Kerinci,  Propinsi Jambi di sebelah selatan, Kabupaten Pesisir Selatan di sebelah barat, dan Kabupaten Dharmasraya di sebelah timur.
Secara administrasi, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan terdiri dari 7 (tujuh) wilayah Kecamatan dan 32 Nagari. Tujuh kecamatan adalah Kecamatan Sangir Batang Hari, Kecamatan Sangir Jujuan, Kecamatan Sangir, Kecamatan Sungai Pagu, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Kecamatan Sangir Balai Janggo, dan Kecamatan Pauh Duo.
Disamping dihuni oleh etnis Minangkabau, kabupaten Solok Selatan juga dihuni oleh etnis Jawa. Kedatangan jawa sebagai transmigrasi seperti di Nagari Sungai Kunyit dan Dusun Tangah, namun ada juga yang datang bekerja di sektor perdagangan dan karyawan pabrik. Penduduk kabupaten Solok Selatan saat ini tercatat sebanyak 133.861 jiwa terdiri dari 65.826 jiwa laki-laki dan 68.035 jiwa perempuan.
Kabupaten Solok Selatan juga mulai merambah sektor pertambangan yang berada di jajaran lereng Bukit Barisan. Selain tambang emas di Sungai Batang Hari dan sejumlah sungai lainnya, di daerah ini juga terdapat bijih besi, tembaga dan lain sebagainya.
Sedangkan di sector peternakan, dilihat dari populasi ternak yang cukup besar di daerah ini, menunjukkan kalau Solok Selatan cukup potensial untuk dikembangkan. Untuk ternak jenis sapi saja, populasinya mencapai 6.835 ekor, sementara kerbau sebanyak 8.920 ekor.
Kabupaten Solok Selatan juga mempunyai hutan. Secara harafiah, sektor ini menempati posisi terluas di daerah Solok Selatan. Hampir 80 % areal di daerah ini yang memiliki luas 334.620 hamasih berupa hutan belantara. Komposisinya 27,62 % hutan lindung, 19,66 % hutan suaka, 7,03 % hutan produksi dan 12,41 % hutan produksi terbatas. Sementara sisanya sebanyak 2,57 % lagi masih dapat dikonversikan.
Di sektor perkebunan, karet menempati posisi teratas dengan kapasitas produksi 5.038 ton. Selanjutnya kopi dengan produksi 1.793 ton, kayu manis 1.208 ton, kelapa 525 ton dan pinang 254 ton.
Di kabupaten Solok Selatan, sektor pertanian masih merupakan sektor utama pendongkrak PAD di daerah ini. Selama tahun 2007, Dinas Pertanian, Peternakan dan Peerikanan Solok Selatan mencatat total produksi padi sebanyak 69.488 ton. Sementara palawija jenis ubi kayu mencatat produksi 1.755 ton dan jagung sebanyak 1.118 ton. Sektor ini masih sangat menjanjikan untuk dikembangkan, apalagi pemerintah daerah terus memaksimalkan produk pertanian dengan berbagai program dan kebijakan.
Selain itu, Kabupaten Solok Selatan mempunyai peluang investasi seperti komoditi manggis. Nilai jualnya cukup tinggi dan merupakan produk eksport memberikan harapan bagi para petani. Yang berani membuat terobosan seperti inilah semestinya yang mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Daerah.
Bila memungkinkan sebagai Pilot Projek menjadi Agro wisata dan buahnya dijadikan komoditi unggulan di Kabupaten ini karena prospeknya cukup cerah dimasa yang akan datang.  Sampai saat ini saya belum pernah mendengar  apa lagi melihat yang membuat kebun khusus manggis yang saya lihat dalam kebun masyarakat ada satu, dua sampai sepuluh batang yang ditanam dekat-dekat pagar saja.
Kabupaten Solok Selatan ini juga mempunyai peluang investasi Biji Besi di beberapa wilayah. Pertama terletak di Nagari Sungai Sunyit, Kec. Jujuhan, Kab. Solok Selatan, dengan perkiraan potensi sebesar 35.799.000 Ton (spekulatif). Kemudian Jorong Peconina, Kec. Sungai Pagu, Kab. Solok Selatan Kandungan, di kawasan Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan, dan Kenagarian Ulu Suliti, Kecamatan Koto Parik, Kab. Solok Selatan
Kabupaten Solok Selatan berada pada jajaran pengunungan Bukit Barisan yang termasuk daerah patahan semangka. Wilayahnya sangat bervariasi antara daratan dan perbukitan dengan ketinggian dari permukaan laut berkisar 500“ 1.700 m dengan puncak tertinggi berada di Gunung Kerinci yaitu 3.800 meter. Kabupaten Solok Selatan merupakan kawasan banyak sungai dan merupakan hulu sungai dari anak sungai Batang Hari, seluruhnya mengalir kearah Timur, Kabupaten Solok Selatan juga termasuk kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Hari. Di Kabupaten Solok Selatan terdapat 71 buah sungai pada umumnya berarus deras, sehingga tidak dapat dijadikan sebagai sarana transportasi. Sungai Batang Hari di Nagari Lubuk Ulang Aling dijadikan sebagai sarana transportasi karena memang tidak ada akses jalan darat menuju nagari ini.
Sebagai administrator, berikut kebijakan yang dibuat berdasarkan perspektif fungsi-fungsi administrator:
1.      Administrator sebagai Pembaharu
Sebagai pembaharu fungsi dan peranan administrator dalam birokrasi pemerintahan secara khusus adalah kemampuannya untuk mendesain strategi usaha berencana yang mensorong kearah pembaharuan dan pembangunan, dalam berbagai kebijakan ataupun dalam pelaksanaan kebijakan. Unsur pembaharuan dari para administrator terutama dterapkan dibidang kesediannya untuk melakukan penyempurnaan dalam bidang administrasi pembangunan.
Karena kabupaten Solok Selatan adalah wilayah pemekaran, maka perlu beberapa kebijakan yang harus direncanakan secara matang, agar nantinya potensi-potensi dan sumber daya yang dimiliki dapat diolah dan dimanfaatkan seefisien mungkin. Potensi-potensi tersebut dapat ditunjang melalui pembangunan infrastruktur-infrastruktur agar dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan pembangunan pun berada dalam taraf naik.
Substansi juga perlu dipikirkan nilai dasar dan tujuan akhir dari pembangunan. Dalam proses pembuatan kebijakan tersebut juga dipikirkan apa-apa saja konflik dan kepentingan yang akan muncul. Maka dari itu, diperlukan strategi khusus untuk mencegah atau mengurangi intensitas konflik.
Pelayanan kepada masyarakat juga perlu ditingkatkan agar aspirasi masyarakat dapat ditampung dan ditanggapi dengan baik. Keamanan dan ketertiban juga perlu diperhatikan guna untuk memperlancar proses pembangunan.
Selain itu juga harus dipertimbangkan hubungan yang serasi antara komponen-komponen pemerintahan dari yang terendah ke yang tertinggi, atau dari pusat ke daerah.
2.      Fungi Kepemimpinan
Seorang administrator harus memiliki jiwa kepemimpinan yaitu mampu untuk meyakinkan orang lain untuk bekerjasama dibawah pimpinannya. Selain itu administrator, dalam hal ini bupati, mampu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen seperti yang telah disebutkan sebelumnya yang terdiri dari: merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengawasi.
Terlaksananya tugas-tugas tersebut tidak dapat dicapai hanya oleh pimpinan seorang diri, tetapi dengan menggerakan orang-orang yang dipimpinnya. Agar orang-orang yang dipimpin mau bekerja secara erektif seorang pemimpin di samping harus memiliki inisiatif dan kreatif harus selalu memperhatikan hubungan manusiawi. Secara lebih terperinci tugas-tugas seorang pemimpin meliputi: pengambilan keputusan menetapkan sasaran dan menyusun kebijaksanaan, mengorganisasikan dan menempatkan pekerja, mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan baik secara vertikal (antara bawahan dan atasan) maupun secara horisontal (antar bagian atau unit), serta memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
Secara umum, tugas-tugas administratos sebagai pemimpin yaitu melaksanaan fungsi managerial, mendorong (memotivasi) bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan tekun, dan membina bawahan agar dapat memikul tanggung jawab tugas masing-masing secara baik serta bekerja secara efektif dan efisien
Administrator juga bertugas untuk menciptakan iklim kerja yang baik dan harmonis, menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber kreatifitas, dan menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar.
3.      Fungsi administrator sebagai Analisa dan Pembentukan Kebijaksanaan

Seorang administrator semisal bupati Solok Selatan harus menguasai ilmu analisa kebijakan yang benar. Adapun langkah-langkah analisa yang benar adalah pertama, policy germination yaitu penyusunan konsep awal dari sebuah kebijakan, kedua adalah policy recomendation yaitu rekomendasi dari mengenai konsep kebijakan. Ketiga adalah policy analysis yaitu memberikan analisa berdasarkan berbagai informasi terhadap berbagai rekomendasi kebijakan yang telah diajukan.
Keempat yaitu formulasi kebijakan, yaitu perumusan dari kebijakan yang sebenarnya. Kelima adalah pengambilan keputusan yaitu pengambilan kebijakan yang sesuai dengan kondisi atau permasalahn masyarakat yang ada. Sedangkan yang keenam adalah implementasi yaitu pelaksanaan kebijakan yang telah diambil. Terakhir yaitu evaluasi, dimana dilakukan proses evaluasi yang komprehensif terhadap kebijakan yang telah diterapkan.
Sebagai seorang bupati di wilayah pemekaran, pembuatan kebijakan yang telah disusun secara matang dan jelas sangat penting, serta dengan mempertimbangkan aspek-aspek terkait lainnya. Dalam proses perencanaan dan pembangunan wilayah/daerah, berbagai orang dan kelompok masyarakat dipastikan akan terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, perspektif yang bertentangan dan berbeda dalam perencanaan dan pembangunan akan muncul. Hal tersebut juga disebabkan karena setiap kelompok dan masyarakat yang terlibat memiliki kepentingan serta kekhawatiran dan harapan yang berbeda. Tapi di pihak lain justru perbedaan kepentingan di tiap kelompok tersebut justru saling terkait dan saling membutuhkan. Oleh karena itu, semuanya perlu diperhatikan dan diakomodir dalam proses pembangunan dan diantisipasi dalam awal perencanaan. Tidak mungkin mengabaikan yang satu dan mendorong yang lainnya, karena gal tersebut bisa menghancurkan kedua kelompok atau bahkan pembangunan itu sendiri.
Dalam proses perencanaan pembangunan perlu sekali mengetahui pelaku-pelaku yang berbeda beserta kepentingan-kepentingan mereka, kekhawatiran serta potensi yang dapat mereka sumbangkan pada usaha pembangunan yang menyeluruh di daerah tersebut.
4.      Administrator sebagai Pengambil Keputusan
Kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan tertentu yang dilakukan oleh seorang administrator, dalam hal ini bupati, berkenaan dengan suatu masalah.  Tindakan para aktor kebijakan dapat berupa pengambilan keputusan yang biasanya bukan merupakan keputusan tunggal, artinya kebijakan diambil dengan cara mengambil beberapa keputusan yang saling terkait dengan masalah yang ada.   Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai pemilihan alternatif terbaik dari beberapa pilihan alternatif yang tersedia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Post a Comment